8 Desember 2020
Adalah sebuah angka yang ada disebutkan di dalam Al Quran, QS Al Ahqaf 15
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
Di ayat tersebut, Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua, karena merekalah kita hidup di dunia, menerima segala nikmatNya, dari di kandungan Ibu sampai keluar ke dunia, disusui hingga 24 bulan dengan segala susah payah dan kesulitannya, hingga di usia 40, manusia mencapai puncak kematangannya.
Lalu, Allah memerintahkan kita berdoa, untuk selalu mensyukuri nikmat Allah dan selalu berbuat baik dan beramal sholeh, meminta kebaikan untuk anak cucu, serta bertaubat karena sebagai seorang manusia gak luput dari kesalahan.
Jujur, baca ayat ini di hari ini aku sedih, bukan sedih yang kecewa, ngga… tapi ke lebih merenung dan bermusahabah diri. Bahkan untuk bersyukur aja kita minta. kita minta loh ke Allah, karena Allah tau, kita gak bisa jalan sendirian, kita butuh tuntunannya bahkan untuk bersyukur. Kesannya simpel ya.. aah bersyukur aja sih tinggal bersyukur, gak ngeluh, pasrah. Ngga bisa gitu, syukur itu maknanya dalam buat aku. Syukur itu bukan dengan melihat orang lain lebih susah dari kita maka kita bersyukur gak punya kehidupan seperti itu. Syukur ada dalam diri kita, bersyukur dengan segala kondisi kita tanpa melihat kesusahan orang lain, bersyukur bahwa kita sudah di tahap ini itu karena Allah yang menghendakinya. Bersyukur itu yaa menerima, just the way we are, tanpa menyalahkan, tanpa melibatkan siapapun kecuali Allah.
Serius banget ya postingan ini, ya memang kita harus seserius itu memandang kehidupan yang hanya sebentar ini.
Me in 40
Alhamdulillah, 3 tahun terakhir adalah masa penggemblengan menuju kematangan ‘tsaaaahh’‘. LDR (Long Distance Relationship) adalah salah satu jalan ninja menuju kematangan itu. Aku menemukan diriku yang baru, diriku yang bisa lebih bersyukur no matter what. Aku menemukan diriku yang ngga banyak ngeluh dengan segala kekurangan yang ada. Aku yang baru memilih menerima segala keadaan dan lalu mensyukurinya. Ahhh kehidupanlo kan enak Da! Percayalah, di kondisi manapun, selalu ada celah untuk mengeluh dan merasa kurang, ya ngga? Aku yang baru, selalu bisa mengambil sisi positif dari setiap kejadian. Aku yang baru, bisa mengais serpihan-serpihan nikmat yang di depan mata. Pandemi dan lock down Ramadhan dan Syawal kemarin adalah salah satu keping-kepingnya. Tak ada obat pelipur lara berpisah dengan pasangan disaat semua orang berkumpul hangat dengan keluarga di saat yang paling membahagiakan, selain mengumpulkan nikmat di depan mata. Hei, anak-anak sehat dan bahagia main bersama saja bisa menjadi sebuah nikmat tiada tara. Mendokumentasikan kegiatan mereka lalu mengirmnya ke suami adalah juga hal yang membahagiakan. Isi kulkas penuh makanan dan stok seminggu saja sudah bisa bikin tersenyum, apa lantas karena tidak hadirnya pasangan di saat penting jadi bikin kita gak syukur nikmat?
Begitulah, hal yang sudah biasa kita lihat sehari-hari, tiba-tiba jadi kenikmatan yang luar biasa.
Dan kini, kami sedang menikmati jamuan Allah karena kami bisa berkumpul lagi, utuh, berLIMA, alhamdulillaaah..
BATAM, 8 Des 2020